Warung Bebas Videos

Senin, 12 Desember 2011

DIPTARA

DIPTARA


Buyer Pun Bisa Menipu di Internet, Tak Percaya?

Posted: 11 Dec 2011 07:32 PM PST

China LoveBagi orang awam, maksud saya yang bukan pebisnis online mungkin sering beranggapan yang sering melakukan aksi tipu menipu di internet adalah kebanyakan seller atau penjual toko online. Dan aksi penipuan yang sering terjadi dan menimpa buyer adalah pembeli sudah pre order dengan melakukan transfer pembayaran ke seller namun kemudian barang tidak kunjung datang atau sengaja tidak dikirim oleh sellernya.

Ya, saya tak memungkiri memang banyak sekali seller gadungan di internet. Jadi berhati-hatilah setiap kali akan bertransaksi di internet. Anda harus selalu waspada sebelum memutuskan untuk belanja online. Saya pernah menulis ciri-ciri situs scamer (penipu). Baca artikel "Inilah 5 Ciri-ciri Situs E-Commerce Scam di Internet". Silahkan Anda baca kalau Anda belum mengerti ciri-cirinya atau belum pernah membaca artikel saya tersebut.

Sekarang pertanyaannya, apakah bisa buyer menipu seller di internet? Bukankah yang umumnya menipu itu seller (penjual)? Bisa saja, kenapa tidak. Sekarang para penipu sudah semakin canggih dalam melakukan aksi tipu dayanya di internet. Kalau Anda yang kebetulan pelaku bisnis online tentu sudah tidak kaget lagi menjumpai fakta ini. Buyer menipu seller di internet.

Sebagai pelaku bisnis online yang Berjualan Barang dan Jasa di Internet, saya pun tak luput pernah punya pengalaman buruk. Pernah ditipu oleh salah satu buyer online saya. Celakanya, buyer yang menipu saya seorang wanita muslimah yang berasal dari daerah yang katanya paling islami dan disebut Serambi Mekkah. Tapi ini memang kesalahan saya, sih karena saya terlalu naif mudah mempercayai mulut manis buyer yang sebetulnya adalah jelas-jelas orang yang tidak ada itikad baik buat membayar transaksinya.

Kasus yang menimpa saya, buyer pre oder dengan membayar 50% dan sisanya yang 50% janjinya akan dibayar setelah barang sudah diterima. Dan ternyata buyernya ingkar janji. Hingga satu bulan berlalu sejak tanggal 10 November 2011 transaksi sampai dengan hari ini, saat saya tulis ini, orangnya tak mau melunasi pembeliannya. Beberapa kali saya coba kontak ke dia namun seribu satu macam alasan dikemukakannya ke saya. Intinya, dia berusaha ingkar tidak mau melunasi hutangnya.

Saya akhirnya nyerah. Mungkin saya harus belajar dari kasus penipuan ini supaya kedepan saya lebih berhati-hati lagi untuk bertransaksi di internet.

Dan kemarin saya sempat cerita-cerita dengan Sahabat saya. Rupanya pengalaman saya ini juga pernah dialami oleh sahabat saya juga. Dia juga pernah ditipu seorang wanita. Barang sudah dikirim namun buyernya tak mau membayarnya. Kedua, sahabat saya juga cerita ke saya, istrinya pernah transaksi PayPal Balance $500 USD dengan seorang wanita yang berasal dari Jogja di forum Adsense-ID. Istrinya ditipu, setelah uang ditransfer dan saldo PayPal Balance ditranfer masuk ke rekening PayPal istrinya tiba-tiba tidak berapa lama kemudian di-dispute, atau ditarik lagi ke PayPal sellernya.

Persamaan kasus antara penipuan yang menimpa saya dan kasus yang menimpa sahabat dan istri sahabat saya adalah penipunya, maaf semuanya adalah wanita. Itu yang pertama. Persamaan yang kedua dua dari penipunya dari daerah Sumatera. Sumatera? Iya, saya tidak ada maksud untuk memojokkan orang Sumatera itu penipu semua, ya karena bisa saja ini suatu kebetulan. Saya ditipu oleh orang Aceh, sementara teman saya ditipu oleh orang Medan. Dan kemarin saya juga hampir mau ditipu lagi oleh seorang wanita yang mengaku dari Palembang. Dia mengaku ke saya katanya kerja di PT Angakasa Pura Bandara Palembang.

Pelajaran yang bisa saya petik dari kejadian yang pernah menimpa saya ini adalah:

  1. Jangan mudah percaya dengan orang lain hanya karena melihat dia seorang yang kuat agamanya atau dia berasal dari daerah yang katanya paling agamis. Agama dan moralitas di negeri ini faktanya tak selalu berbanding lurus dan bukan jaminan untuk tidak berbuat jahat (menipu). Baca artikel Komaruddin Hidayat ini kalau Anda tak percaya "Keislaman Indonesia Hanya Ritual Semata, Benarkah?"
  2. Jangan mudah terkecoh. Trik para penipu biasanya pakai gaya memelas karena kesulitan keuangan sehingga minta diberi keringanan harga dengan menyicil atau minta bayar di belakang saat barang diterima.
  3. Penipu sering membalik fakta dengan dalih mengatakan dia tidak mungkin menipu. Karena beralasan seringnya kasus penipuan dilakukan oleh seller. Uang sudah ditransfer tapi barang tidak dikirim.
  4. Berhati-hatilah terutama terhadap buyer wanita. Maaf, bukan maksud saya untuk menggeneralisasi atau mendeskreditkan kaum wanita, tapi fakta atau pengalaman yang telah terjadi adalah kebanyakan para pelakunya (penipu) seorang wanita. Masih ingat dengan penipu yang pernah saya tulis di blog ini, lagi-lagi kebetulan mengaku seorang wanita bernama Rina Indria?

Pertanyaan saya di akhir post ini, Apakah diantara para pembaca pernah mengalami kejadian yang sama, pernah ditipu di internet? Silahkan sharing, ya. Terima kasih.

Catatan: Pengambilan gambar foto dalam artikel ini sekedar buat ilustrasi saja, samasekali atau tidak ada hubungannya dengan para penipu online. Sumber foto diambil dari sini


Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar